Jumat, 29 Oktober 2021

Materi Ketimpangan Sosial

 

sumber : httpblog.unnes.ac.idahmadheri 

Ketimpangan sosial  merupakan sebuah kondisi yang ada di tengah masyarakat yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan akibat adanya perbedaan aspek-aspek yang ada di masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya. Ketimpangan sosial dapat juga dilihat dari adanya perbedaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya tersebut adalah dapat berupa kebutuhan primer maupun sekunder. 
Ketimpangan sosial dapat terjadi karena dua faktor yaitu dari dalam(internal) individu dan dari luar(eksternal). Kedua Faktor ini menyebabkan masyarakat tidak dapat menikmati hasil pembangunan, hasil alam yang tersedia, tidak dapat mengakses fasilitas informasi dan komunikasi dikarenakan struktur sosial yang menghalangi mereka. 
1. Faktor dari  dalam (internal) yang dapat menghambat masyarakat untuk      mendapatakan kehidupan yang layak dapa berupa rendahnya kualitas SDM yang disebabakan tingkat pendidikan yang rendah, fasilitas kesehatan yang kurang, ketrampilan hidup (livestyle) yang kurang sehingga mereka tidak dapat bergerak bebas mencari pengalaman karena terbatasnya kemampuan.
2. Faktor dari luar (eksternal) yang dapat menghambat masyarakat untuk mendapatakan kehidupan yang layak dapa berupa sistem birokrasi pemerintahan yang tidak dapat dijangkau oleh masyarakat, tekanan dari luar yaitu  lingkungan sekitarnya yang tidak mendukungnya untuk berkembang. sehingga dengan kondisi seperti itu masyarakat golongan kelas bawah tidak bisa berbuat  banyak untuk meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih baik.   

Ketimpangan sosial yang terjadi antara desa dan kota ternyata disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi geografi dan tipologi desa yang kurang menguntungkan. Hal ini menyebabkan mata pencaharian masyarakat desa tidak memiliki banyak alternatif (pilihan) seperti di perkotaan. Misalnya, masyarakat desa yang tinggal di wilayah sekitaran pegunungan, mereka akan bekerja sebagai petani atau pedagang. Alasannya karena hanya dari kebun atau sawah lah mereka bisa mendapatkan sesuatu untuk dimakan dan dijual.

Terdapat lima macam bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, di antaranya sebagai berikut.

 1. Ketimpangan antara desa dan kota

ketimpangan desa dan kota

Mayoritas mata pencaharian masyarakat desa adalah bertani. (sumber: fin.co.id)


2. Ketimpangan kualitas sumber daya manusia
Pendidikan berperan dalam pembangunan masyarakat, terutama di bidang sumber daya manusia. Dengan pendidikan, seorang individu dapat meningkatkan status sosial dan kesejahteraan hidupnya. Sayangnya, tidak semua masyarakat bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar akan lebih mudah mendapatkan akses pendidikan yang bagus. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal di daerah dengan infrastruktur dan jaringan komunikasi yang masih sangat terbatas pasti akan sulit untuk mendapatkannya. Tentunya, kesenjangan ini akan mempengaruhi kualitas diri mereka masing-masing.
ketimpangan kualitas sumber daya manusia

Anak-anak yang tinggal di wilayah pedalaman masih sangat sulit mendapat akses pendidikan. (sumber: kesekolah.com)


Karena tidak bisa memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau terpelosok akan kalah saing dengan masyarakat yang tinggal di kota. Peluang mereka untuk mencari pekerjaan yang layak dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka juga akan semakin kecil.

3. Ketimpangan ekonomi antar golongan di masyarakat

Masih ingat dengan gambar di bagian pembuka artikel ini? Nah, situasi yang ada di gambar tersebut merupakan contoh dari ketimpangan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi, di antaranya tidak meratanya hasil pembangunan antar daerah, serta menurunnya pendapatan perkapita akibat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi dengan peningkatan produktivitas.
Ketidakmerataan pembangunan antardaerah menyebabkan beberapa masyarakat masih sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan sanitasi. Nah, seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, pendidikan mempengaruhi kualitas diri seseorang, baik dari segi wawasan maupun keterampilan. Masyarakat yang kurang terampil akan terjebak pada pekerjaan yang upahnya rendah. Akibatnya, mereka tidak bisa memperoleh hidup yang layak.


ketimpangan ekonomi antargolongan masyarakat

Gelandangan dan pengemis muncul karena rendahnya pendidikan dan keterampilan pada diri seseorang. (sumber: idnews.co.id)

 4. Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta

Aset dapat diartikan sebagai kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Kekayaan ini bisa berupa benda (bangunan, alat/mesin produksi, uang tunai, dsb) atau hak kuasa (hak paten, merek dagang, goodwill, dsb). Kepemilikan aset di antara badan-badan usaha di Indonesia masih sangat terpusat pada usaha skala besar. Padahal, sebagian besar tenaga kerja Indonesia bekerja di usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Tentunya, ketimpangan penyebaran aset ini akan menyebabkan usaha-usaha kecil dan menengah sulit untuk berkembang. Bahkan, tidak sedikit dari usaha-usaha tersebut yang harus bangkrut karena minimnya aset dan tidak adanya modal. 
ketimpangan penyebaran aset

Banyak usaha kecil yang gulung tikar karena tidak ada modal dan aset. (sumber: nasional.repbulika.co.id)

 

5. Ketimpangan antar wilayah dan sub wilayah dengan konsentrasi ekonomi yang berpusat pada wilayah perkotaan

Pernahkah kamu pergi ke suatu daerah yang fasilitasnya masih sangat terbatas. Misalnya, daerah yang sulit mendapat sinyal telepon/internet, penerangan, air bersih, transportasi umum, bahkan jasa antar jemput online pun belum ada. Sementara kamu yang tinggal di daerah yang sudah mudah mendapatkan akses-akses tersebut, pasti akan merasa kesusahan karena harus menghadapi keadaan yang tidak biasa. Biasanya, daerah-daerah yang letaknya sangat terpelosok lah yang masih minim akan infrastruktur dan jaringan.
Selain itu, pernahkah kamu memperhatikan juga, umumnya di daerah perkotaan pasti banyak dibangun gedung-gedung yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi wilayahnya. Sebaliknya, di daerah terpencil, sekolah dan rumah sakit pun masih sangat jarang ditemui. Nah, perbedaan-perbedaan ini merupakan contoh dari ketimpangan antar wilayah dan subwilayah sebagai akibat dari pembangunan ekonomi antar wilayah yang tidak merata.
ketimpangan antar wilayah dan subwilayah

Gedung-gedung tinggi yang hanya bisa dijumpai di kota-kota besar. (sumber: id.wikipedia.org)

 

Sebenarnya, pembangunan yang tidak merata ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya perbedaan kondisi geografis serta sumber daya alam dan manusia yang dimiliki oleh masing-masing wilayah. Akibatnya, kemampuan suatu daerah dalam membangun pertumbuhan ekonomi wilayahnya juga berbeda-beda.
sumber: 

Ruang guru.com
http://blog.unnes.ac.id/



0 comments:

Posting Komentar