Rabu, 19 Januari 2022

Tantangan Dalam Mewujudkan Masyarakat Multikultural

                                 Tantangan Dalam Mewujudkan Masyarakat Multikultural 

                                             Sumber : https://id.images.search.yahoo.com/

     Dalam  masyarakat multikultural kerap bermunculan sikap yang negatif terhadap anggota ataupun kelompok lain yang berbeda. Berbagai sikap tersebut menjadikan tantangan bagi masyarakat multikultural. 

a. Prasangka (Prejudice)

    Prasangka merupakan suatu sikap yang tidak suka terhadap orang atau kelompok  lain atas dugaan yang tidak dilandasi dengan kemampuan ,wawasan, pengalaman yang memadai sehingga  muncullah berbagai dugaan yang tidak benar. contoh prasangka adalah sebagai berikut :

1). Pandangan laki-laki terhadap perempuan bahwa perempuan adalah individu yang sukar   mengendalikan emosi dan cerewet.

2). Pandangan orang kulit putih di Amerika yang melihat orang kulit hitam cenderung berperilaku kasar, agresif dan meyimpang.

b. Stereotip (stereotype)

    Stereotip erat kaitannya dengan prasangka. Orang yang menganut stereotip akan lebih mudah berprasangka kepada orang lain karena bukan fakta dan kebenaran yang dijadikan landasan dalam bersikap. Stereotip muncul karena orang bersifat terlalu menyederhanakan dan tidak peka terhadap fakta obyektif (Walgito, 2008).   

    Sunarto dan Walgito (2012) mengungkapkan bahwa berbagai sikap di atas ditunjukkan dengan sejumlah perilaku sebagai berikut :

a. Deskriminasi 

      Deskriminasi  adalah perlakuan berbeda yang ditunjukkan pada individu atau suatu kelompok dengan ciri-ciri tertentu:

1). Primordialisme 

     Primordialisme merupakan sebuah pandangan atau paham yang memegang erat hal-hal yang dibawa sejak kecil. Baik itu mengenai adat-istiadat, tradisi, kepercayaan, dan hal lain yang sudah ada di dalam lingkungan pertamanya.

Paham tersebut merupakan faktor penting yang digunakan sebagai identitas sebuah masyarakat atau golongan.

2). Etnosentrisme 

        Aadalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai sosial dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama. Perbedaan dan pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas budaya setiap suku bangsa. Etnosentrisme mungkin tampak atau tidak tampak, dan meski dianggap sebagai kecenderungan alamiah dari psikologi manusia, etnosentrisme memiliki konotasi negatif di dalam masyarakat.

3). Rasisme

          Adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya.

4). Seksisme  

       Seksisme adalah prasangka yang didasarkan pada gender. Seksisme sering kali ditujukan pada wanita, sehingga yang dimaksud disini adalah adanya penilaian negatif terhadap seseorang karena seseorang tersebut adalah wanita. Begitupun sebaliknya.

b. Jarak Sosial 

          Dalam hal ini suatu kelompok membatasi diri  dalam pergaulan dan menjaga jarak. perilaku tersebut ditunjukkan dengan beberapa indikator  sebagai berikut :

1. Perilaku endogami : yakni pernikahan yang dilakukan dengan anggota kelompok sendiri

2. Perilaku berteman atau bergaul, misalnya hanya berteman dengan anggota kelompoknya sendiri

3. Perilaku bermukim yaitu hanya mau tinggal di tempat  yang dihuni oleh orang-orang yang sama dengannya atau satu kelompok dengannya.

Tugas !!!

1. Buatlah 4 contoh dari beberapa sikap di atas !

2. Bagaimana sikap yang harus kalian miliki untuk menyikapi atau terhindar dari sikap-sikap negatif di atas?

kerjakan tugas dibuku kalian dan dikumpulkan ketika kita masuk tatap muka. 

0 comments:

Posting Komentar